Senin, 01 Oktober 2012

KEILMUAN STUDY PERPUSTAKAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang memiliki sumber daya manusia “Ruang khusus” dan kumpulan koleksi sesuai dengan jenis perpustakaannya, ataupun suatu unit kerja yang sekurang-kurangnya mempunyai seribu judul bahan pustaka atau dua ribu lima ratus eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat berwenang. Dari penjelasan diatas pada makalah ini saya akan memaparkan bukti studi perpustkaan yang menjelaskan bahwa perpustkaan merupakan suatu bidang ilmu karena didalamnya terdapat obyek studi, metodologi, dan ilmu perpustakaan juga dapat dipelajari atau diajarkan, dan terutama tentang pustakawan. B. DISKUSI 1. Pengertian Ilmu perpustakaan adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik yang berkaitan dengan perpustakaan. Ilmu perpustakaan ini mempelajari mengenai cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi pada umumnya. Pada mulanya ilmu perpustakaan lebih membahas mengenai ilmu pengarsipan. Hal ini berkaitan dengan cara penataan sumber informasi dengan sistem klasifikasi perpustakaan dan teknologi untuk mendukung maksud ini. Topik ini juga berkaitan dengan bagaimana pengguna jasa informasi ini mengakses, menelusuri, dan memanfaatkan informasi. Dan satu aspek lagi yang tidak kalah penting adalah etika dalam penataan dan pelayanan informasi, serta status legal dari suatu perpustakaan sebagai sumber informasi. Secara akademis, mata kuliah dalam ilmu perpustakaan biasanya meliputi: manajemen koleksi, sistem informasi dan teknologi, kataloging, klasifikasi, cara pengawetan, referensi, statistika dan manajemen. Ilmu perpustakaan juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, oleh karena itu topik tentang sistem informasi manajemen, manajemen basis data, arsitektur informasi, dan manajemen pengetahuan juga menjadi bagian mata kuliah penting dalam pembahasan ilmu perpustakaan menuju suatu perpustakaan digital. 2. Istilah – istilah Dalam Perpustakaan Dari istilah pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada lembaga – lembaga perpustakaan atau yang sejenis dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal. 2. Kepustakaan : Bahan – bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya. 3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal – hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas. 4. Kepustakawanan : Hal – hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan. 3. Deskripi Tentang Pustakawan Pustakawan ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain. Pada tahun 2000-an, pustakawan juga mulai membantu orang menemukan informasi menggunakan komputer, basis data elektronik, dan peralatan pencarian di internet. Terdapat berbagai jenis pustakawan, antara lain pustakawan anak, remaja, dewasa, sejarah, hukum, dsb. Pustakawan wanita disebut sebagai pustakawati. 4. Sikap Dan Perilaku Pustakawan Yang Baik Sikap dan prilaku pustakawan merupakan bagian yang sangat penting dalam etiket layanan di perpustakaan. Dalam prakteknya sikap dan prilaku menunjukkan kepribadiaan seseorang dan citra lembaga perpusatkaan. Sikap dan prilaku yang baik, harus ditunjukkan oleh seluruh pustakawan/ karyawan perpustakaan, terutama yang bertugas dibagian layanan seperti bagian layanan sirkulasi, referensi, penitipan dan beberapa jenis titik layanan lainnya. Dalam prakteknya sikap dan prilaku yang harus dilakukan atau ditunjukkan oleh setiap pustakawan (pegawai perpustakaan), meliputi: 1. Jujur dalam bertindak dan bersikap. Kejujuran adalah merupakan modal utama seorang pustakawan dalam melayani pengunjung perpustakaan. Hal tersebut meliputi kejujuran dalam berbicara, bersikap maupun bertindak. Kejujuran ini lah yang akan menimbulkan kepercayaan pengunjung/pengguna perpustakaan atas layanan yang diberikan. 2. Rajin dan disiplin. Seorang pustakawan dituntut untuk cekatan dalam bekerja, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa dan bekerja sungguh-sungguh. 3. Murah Senyum Dalam menghadapi pengunjung atau tamu, pustakawan/ karyawan perpustakaan harus selalu murah senyum terhadap pengunjung/tamu perpustakaan dan dapat membuat pengguna jasa perpustakaan terkesan dan hormat kepada pustakawan/karyawan perpustakaan. 4. Lemah Lembut dan Ramah Tamah Lemah lembut dan ramah dalam hal bersikap dan berbicara, dalam melayani pengunjung atau tamu selalu lemah lembut dan ramah tamah, baik dalam volume suara, maupun kata-kata yang diucapkan, sehingga dapat menarik minat pengujung serta membuat betah berhubungan dengan perpustakaan. 5. Sopan dan Hormat Dalam memberikan layanan kepada pengguna perpustakaan, pustakawan harus bersikap sopan terutama dalam hal tutur kata. Dan juga pelayanan dilakukan dengan hormat. 6. Ceria dan Pandai Bergaul Pustawakawan dalam memberikan pelayanan harus selalu menunjukkan sikap periang dan ceria. Pustakawan juga harus pandai bergaul sehingga akan menyebabkan pengunjung/pengguna perpustakaan merasa cepat akrab. Keakaraban penting karena dapat menciptakan suasana yang mengenakkan diantara keduanya. 7. Simpatik Pustakawan dalam melayani pengunjung/pengguna perpustakaan harus menunjukkan sifat simpatik (perasaan tertarik terhadap pelanggang) dalam memberi pelayanan yang dapat menyenangkan dan tidak menjengkelkan pengunjung. 8. Fleksibel dan Bijaksana. Fleksibel maksudnya, dalam menghadapi pengunjung/pengguna perpustakaan, pustakawan dituntut untuk selalu memeberikan pengertian dan suka mengalah kepada pengunjung/pengguna perpustakaan. 9. Serius. Serius dalam melayani pengunjung/pengguna perpustakaan, pustakawan/karyawan perpustakaan harus sungguh-sungguh dan tidak menunda-nunda pekerjaaan, terutama mengerjakan pekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan pengunjung/pengguna perpustakaan. 10. Memiliki Rasa Tanggung Jawab. Pustakawan harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terghadap pekerjaanya. Artinya setiap pekerjaan harus diselesaikan sampai pengunjung/pengguna perpustakaan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. 11. Suka Menolong Suka menolong pengunjung/pengguna perpustakaan maksudnya adalah pustakawan/karyawan perpustakaan suka menolong pengunjung/pengguna perpustakaan yang belum mengerti atau sedang mengalami kesulitan, seperti membimbing pengunjung bagaimana cara menelurus koleksi dengan penggunakan OPAC (Online Public Acses Catalog). 12. Rasa Memiliki Perpustakaan. Pustakawan harus mempunyai rasa memiliki perpustakaan sehingga motivasi untuk melayani pengunjung/pengguna perpustakaan juga tinggi. C. KESIMPULAN 1. Ilmu Perpustakaan Ilmu perpustakaan adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik yang berkaitan dengan perpustakaan yang mempelajari mengenai cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi pada umumnya. 2. Pustakawan Yang Baik Pustakawan yang baik adalah pustakawan yang memiliki sikap yang baik, sopan, bertanggun jawab,murah senyum,pandai bergaul, dan ramah kepada setiap pengunjung perpustakaan, dan mampu menciptakan suasana yang nyaman di dalam perpustakaan. D. DAFTAR PUSTAKA 1. http://warintek08.wordpress.com 2. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

LIBRARY

From Wikipedia, the free encyclopedia Jump to: navigation, search For other uses, see Library (disambiguation). Library at Melk Abbey in Austria A library (from French "librairie"; Latin "liber" = book) is an organized collection of resources made accessible to a defined community for reference or borrowing. It provides physical or digital access to material, and may be a physical building or room, or a virtual space, or both.[1] A library's collection can include books, periodicals, newspapers, manuscripts, films, maps, prints, documents, microform, CDs, cassettes, videotapes, DVDs, e-books, audiobooks and other formats. Libraries range in size from a few shelves of books to several million items. In Latin and Greek, the idea of bookcase is represented by Bibliotheca and Bibliothēkē (Greek: βιβλιοθήκη): derivatives of these mean library in many modern languages, e.g. French bibliothèque. The first libraries consisted of archives of the earliest form of writing - the clay tablets in cuneiform script discovered in Sumer, some dating back to 2600 BC. These written archives mark the end of prehistory and the start of history. The earliest discovered private archives were kept at Ugarit. There is also evidence of libraries at Nippur about 1900 BC and at Nineveh about 700 BC showing a library classification system. Private or personal libraries made up of written books (as opposed to the state or institutional records kept in archives) appeared in classical Greece in the 5th century BC. In the 6th century, at the very close of the Classical period, the great libraries of the Mediterranean world remained those of Constantinople and Alexandria. From the 15th century in central and northern Italy, libraries of humanists and their enlightened patrons provided a nucleus around which an "academy" of scholars congregated in each Italian city of consequence. Tianyi Chamber, founded in 1561 by Fan Qin during the Ming Dynasty, is the oldest existing library in China. In its heyday it boasted a collection of 70,000 volume of antique books. The first library classification system was set up during the Han Dynasty. In North America, it is believed that personal collections of books were brought over to the continent by French settlers in the 16th century. The oldest non-personal library on the North American continent was founded at The Jesuit College in Quebec City in 1635. The first textbook on library science was published 1808 by Martin Schrettinger.[2] A library is organized for use and maintained by a public body, an institution, a corporation, or a private individual. Public and institutional collections and services may be intended for use by people who choose not to — or cannot afford to — purchase an extensive collection themselves, who need material no individual can reasonably be expected to have, or who require professional assistance with their research. In addition to providing materials, libraries also provide the services of librarians who are experts at finding and organizing information and at interpreting information needs. Libraries often provide quiet areas for studying, and they also often offer common areas to facilitate group study and collaboration. Libraries often provide public facilities for access to their electronic resources and the Internet. Modern libraries are increasingly being redefined as places to get unrestricted access to information in many formats and from many sources. They are extending services beyond the physical walls of a building, by providing material accessible by electronic means, and by providing the assistance of librarians in navigating and analyzing very large amounts of information with a variety of digital tools.

Ilmu perpustakaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Ilmu perpustakaan (Inggris: library science) adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan ilmu sosial, ilmu hukum, dan ilmu terapan untuk mempelajari topik yang berkaitan dengan perpustakaan. Ilmu perpustakaan ini mempelajari mengenai cara pengumpulan, pengorganisasian, pengawetan, dan penyebarluasan sumber informasi yang ada di suatu perpustakaan, serta berkaitan dengan nilai ekonomi dan politis dari informasi pada umumnya. Pada mulanya ilmu perpustakaan lebih membahas mengenai ilmu pengarsipan. Hal ini berkaitan dengan cara penataan sumber informasi dengan sistem klasifikasi perpustakaan dan teknologi untuk mendukung maksud ini. Topik ini juga berkaitan dengan bagaimana pengguna jasa informasi ini mengakses, menelusuri, dan memanfaatkan informasi. Dan satu aspek lagi yang tidak kalah penting adalah etika dalam penataan dan pelayanan informasi, serta status legal dari suatu perpustakaan sebagai sumber informasi. Secara akademis, mata kuliah dalam ilmu perpustakaan biasanya meliputi: manajemen koleksi, sistem informasi dan teknologi, kataloging, klasifikasi, cara pengawetan, referensi, statistika dan manajemen. Ilmu perpustakaan juga berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, oleh karena itu topik tentang sistem informasi manajemen, manajemen basis data, arsitektur informasi, dan manajemen pengetahuan juga menjadi bagian mata kuliah penting dalam pembahasan ilmu perpustakaan menuju suatu perpustakaan digital.